Tren Gaya Hidup Aktif dan Sehat di Era New Normal

Berbicara mengenai gaya hidup aktif dan sehat yang belakangan ini menjadi tren sebenarnya merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Pada dasarnya gaya hidup sehat dan aktif ini perlu kita tanamkan pada diri sendiri maupun keluarga kita. Pandemi akibat korona yang terjadi saat ini, misalnya mengakibatkan sebagian orang beralih mengadopsi gaya hidup sehat dan aktif tersebut. Awal bulan Juni lalu pemerintah menetapkan kondisi new normal, dimana situasi ini membuat masyarakat harus mampu hidup berdampingan dengan virus korona yang belum usai dan mewajibkan semua masyarakat untuk tetap mematuhi seluruh protokol kesehatan dan menetapkan pola hidup sehat aktif di tengah-tengah kegiatan mereka pada masa pandemi ini.  

Foto oleh Brett Sayles dari Pexels

Dengan berjalannya era new normal ini masyarakat pun mulai beralih untuk mengubah pola hidup mereka pada pola hidup sehat aktif ini. Misalnya, pada pola hidup aktif dapat kita saksikan bagaimana meningkatnya jumlah pesepeda di jalanan ibu kota. Setelah melakukan karantina mandiri di rumah selama kurang lebih 3 bulan, olahraga bersepeda ini seakan-akan menjadi angin segar dan solusi yang tepat bagi masyarakat yang ingin berolahraga sambil melepaskan stres dan penat akibat dampak karantina mandiri. Hal ini menjadikan olahraga sepeda menjadi pilihan bagi masyarakat saat ini mulai dari orang tua, remaja, sampai anak-anak. Olahraga sepeda ini dilakukan untuk berolahraga sambil menghabiskan waktu luang, olahraga ini pun dapat dilakukan sambil berkeliling kota atau di sekitaran rumah. Meningkatnya jumlah pesepeda khususnya di wilayah Jakarta sendiri membuat pemerintah memutuskan untuk menyediakan Kawasan Khusus Pesepeda (KKP) adanya jalur khusus sepeda ini dibuat agar menjaga keselamatan para pesepeda dan tidak menganggu keselamatan kendaraan lain juga. Beberapa kawasan khusus sepeda ini diantaranya terdapat di Jl. Gajah Mada, Jakarta Pusat. Jl. Hayam Wuruk, Jakarta Barat dan Jalan Layang Non Tol Antasari Jakarta Selatan. Total ada 10 lokasi yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta bagi para pesepeda. Selain kegiatan bersepeda tren pola hidup sehat juga meningkat akhir-akhir ini.

Selain itu adanya virus korona yang masuk ke Indonesia sejak bulan Maret ini juga membuat sebagian masyarakat mengubah pola makan dengan mengonsumsi makanan sehat dan organik. Sebenarnya mengonsumsi makanan organik ini merupakan tren dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pola makan bersih dan sehat. Bahan makanan organik ini merupakan bahan pangan yang di tanam tanpa pestisida atau obat-obat tanaman lainnya. Selain tanaman organik atau sayuran, bahan pangan hewani organik juga bebas dari hormon dan antibiotik. Meskipun memiliki harga yang lebih mahal beberapa waktu ini bahan makanan organik masih digandrungi di kalangan masyarakat. Beberapa produk pangan organik yang sedang diminati masyarakat diantaranya, chia seed, sayur kale, quinoa, sampai gula aren. Pemakaian produk organik ini dapat menunjang kesehatan sekaligus cocok untuk masyarakat yang mulai melakukan perubahan pola makan atau melakukan diet. Seperti yang kita ketahui pada masa new normal ini beberapa orang memutuskan untuk memiliki kehidupan yang lebih sehat atau mencoba memiliki tubuh yang ideal dengan melakukan diet.

Selain pola hidup sehat lewat fisik maupun asupan makanan, tren kesehatan lainnya yang menjadi topik hangat pada masa pandemi ini adalah kesadaran akan masalah kesehatan mental. Adanya Covid-19 ini sendiri pastinya memiliki dampak psikis dan kesan yang berbeda-beda pada setiap manusia, meskipun Covid-19 sendiri bukanlah wabah yang pertama kali menyerang manusia, namun dampak dari adanya pandemi Covid-19 ini berdampak dari mulai fisik sampai mental. Adanya stigma-stigma yang buruk akan hadirnya korona ini tidak jarang juga menyebabkan kekhawatiran dan ketakutan. Padahal kekhawatiran yang berlebih akan memengaruhi masalah lain seperti menurunnya imunitas tubuh dan akan berpengaruh juga pada kesehatan mental akibat terlalu banyak beban pikiran.

Hal ini tentunya perlu kita perhatikan sebaik-baiknya karena kesehatan fisik dan mental manusia itu merupakan satu padu yang tidak bisa terpisahkan. Fakta bahwa korona ini menyerang seluruh lapisan masyarakat baik buruh, dokter, guru dan profesi lainnya. Korona ini juga dapat menyerang manusia pada segala rentang usia baik anak-anak, remaja, dewasa sampai orang tua. Pada era new normal ini pembicaraan masalah kesehatan fisik memang selalu menjadi topik perbincangan hangat karena pandemi ini selalu berkaitan dengan hal tersebut. Namun, kita juga tidak boleh melupakan bagaimana kualitas kesehatan mental kita juga memengaruhi kegiatan kita setiap harinya. Bahkan beberapa survei juga membuktikan bahwa banyaknya krisis akibat Covid-19 ini dapat merusak kesehatan mental. Oleh karena itu masyarakat membutuhkan pemahaman dan kesadaran dalam mengatasi dengan bijak dan efektif kondisi yang terjadi pada masa pandemi ini.

Pada era new normal ini penulis sebagai mahasiswa baru pun merasakan kesulitan dan kekhawatiran dalam berbagai keadaan di kondisi saat ini. Sebagai mahasiswa baru bulan-bulan awal kuliah harus saya ikuti dari rumah. Mempelajari segala hal tentang pendidikan di perguruan tinggi juga harus saya pahami dari rumah. Hal tersebut menuntut saya untuk dapat beradaptasi menjalani aktivitas perkuliahan dari rumah dengan metode daring / virtual. Mulai dari masa PKKMB sampai masa pembelajaran saat ini. Menjalani kuliah dari rumah pastinya memiliki kesan tersendiri. Dampak positifnya kita dengan mudah mengikuti pembelajaran dirumah dengan nyaman dan kapan saja. Namun, seiring berjalannya kegiatan perkuliahan sampai saat ini beban tugas-tugas pun kadang semakin banyak dan kita juga harus selalu tepat waktu mengikuti jadwal perkuliahan hal ini membuat kita harus senantiasa menjaga kesehatan tubuh agar imunitas tubuh tidak terganggu.

Beberapa tips untuk menghilangkan stres atau penat akibat adanya karantina mandiri di rumah  dapat diatasi dengan melakukan kegiatan bermanfaat atau mengisi waktu luang dengan hobby maupun mencoba kegiatan baru. Seperti memasak, membaca buku, mengikuti seminar daring, menanam tanaman hias atau membuka usaha baru dari rumah. Maka dari itu menanamkan pola hidup sehat dan aktif menurut saya bukan hanya kita jadikan sebagai tren semata yang kita lakukan hanya karena sedang berhadapan dengan situasi pandemi ini. Pola hidup sehat dan aktif perlu kita tanamkan pada kegiatan kita sehari-hari sebagai kebutuhan pribadi contohnya dengan makan-makanan yang bergizi, menanamkan pola hidup bersih dirumah, melakukan aktivitas fisik dan selalu disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi ini.

Era new normal ini menuntut kita untuk hidup berdampingan dengan virus dimana kita tetap melakukan kegiatan seperti biasanya walaupun masa pandemi ini belum berakhir. Adanya protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan memakai sabun dan menjaga jarak mesti secara disiplin kita terapkan. Diterapkannya kehidupan new normal oleh pemerintah ini bukan hanya membutuhkan kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Sebagai masyarakat yang bijak kita juga harus mendukung berjalannya kehidupan baru new normal ini dengan tetap waspada, menghindari kerumunan dan menerapkan pola hidup sehat aktif. Sinergi yang baik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan masyakarat dapat menjadi bekal kita untuk terus melanjutkan kehidupan di tengah ancaman virus korona yang belum berakhir sampai saat ini.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. 

Artikel telah diposting di dunia kampus 4.0 - https://www.duniakampus40.net


 

 

 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Seputar Kewirausahaan Digital

Pyunkang Yul Essence Toner Review | Is It The Best Toner?

Review Sensatia Botanicals Unscented Soapless Facial Cleanser