Seputar Kewirausahaan Digital

 

Gambar dari https://www.dhadigital.com/media-digital-yang-paling-tepat-untuk-bisnis/

Kemajuan teknologi yang berkembang pesat telah membawa perubahan di segala aspek kehidupan, baik aspek sosial maupun aspek ekonomi. Salah satu kemajuan teknologi yang menyangkut aspek ekonomi adalah dengan munculnya kewirausahaan teknologi digital. Pada revolusi 4.0 ini kewirausahaan digital tentunya telah memberikan dampak yang signifikan di dunia. Kegiatan kewirausahaan digital ini sendiri telah terbangun di platform-platform besar seperti Google, Instagram, Facebook dll. Hadirnya kegiatan usaha digital ini telah mengubah bagaimana proses kegiatan kewirausahaan yang sebelumnya. Kewirausahaan yang memanfaatkan teknologi digital ini seakan-akan hadir untuk dapat menghapus segala hambatan dalam kegiatan usaha, misalnya hambatan mengenai sekat geografis.

Kewirausahaan digital sendiri terdiri dari dua unsur kata yaitu kewirausahan dan digital. Pertama, kewirausahan memiliki dasar kata “wirausaha”, kata wirausaha berasal dari dua gabungan kata yakni wira dan usaha. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “wira” memiliki makna pejuang, berani, berbudi luhur dan berwatak agung. Sementara kata “usaha” memiliki makna bekerja, berbuat amal, perbuatan untuk mencapai sesuatu. Sedangkan, kata digital menurut Wikipedia berasal dari bahasa Yunani yaitu digitus yang berarti jari-jemari. Dalam konteks ke internet menurut Kamus Cambridge menyatakan bahwa digital sebagai “relating to computer technology, especially the internet”. Hal ini menyimpulkan bahwa digital sendiri merupakan sebuah proses yang berkaitan dengan informasi, teknologi komputer dan internet. Pada akhirnya dapat kita maknai bahwa kewirausahan digital adalah sebuah transformasi proses kewirausahaan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, informasi dan akses ke internet.

Kewirausahan digital ini tentunya disertai dengan proses digitalisasi, proses digitalisasi ini telah memberikan dampak yang besar terhadap hadirnya para wirausaha baru. Adanya proses digitalisasi dalam kegiatan kewirausahaan ini sendiri telah menciptakan cara berwirausaha yang baru contohnya dengan menghadirkan kegiatan usaha secara online. Wirausaha digital ini telah hadir dan menarik minat dalam berwirausaha khususnya pada generasi milenial. Potensi berwirausaha pada generasi milenial ini sendiri harusnya kita kembangkan dan manfaatkan dengan dukungan dari berbagai pihak. Wirausaha digital sendiri penting karena dengan terus adanya kemajuan teknologi yang berkembang pesat, sumber daya manusia juga harus mampu beradaptasi dengan teknologi. Salah satu prosesnya yaitu dengan beralih dari kewirausahaan konvensional menjadi kewirausahaan yang berbasis digital. Jumlah kewirausahaan di suatu negara juga dapat berperan penting sebagai indikator tingkat kemajuan ekonomi di suatu negara.

Beberapa pihak yang dapat menjadi pendukung dalam berkembangnya kewirausahaan digital pada generasi milenial diantaranya pemerintah dan perguruan tinggi dan industry. Pendekatan ini merupakan pendekatan Triple Helix yang diperkenalkan oleh Etzkowitz dan Leydesdorff (1995). Pemerintah nantinya mungkin dapat memberikan sosialisasi atau pelatihan-pelatihan kepada generasi milenial tentang kiat-kiat dan cara memulai kewirausahaan digital dan menjadi pihak fasilitator bertemunya universitas dan industry. Sedangkan, perguruan tinggi dapat menjadi media sumber ilmu pengetahuan mengenai kewirausahaan digital ini. Kemudian peran industri disini dapat menjadi wadah untuk peningkatan teknologi dan penyediaan lapangan kerja.

Kewirausahaan digital sendiri sudah berkembang pesat pada masa sekarang dan erat kaitannya dengan kehidupan kita. Salah satu contohnya dengan munculnya berbagai toko belanja online (e-commerce). Adanya toko online ini telah mengubah proses jual-beli yang semula berbentuk toko konvensional kini telah tergantikan dengan jual-beli berbasis online atau marketplace. Beberapa contoh marketplace yang hadir di Indonesia antara lain, BukaLapak dan Tokopedia serta marketplace lainnya. Selain itu transformasi lainnya di Indonesia adalah dengan hadirnya moda-moda transportasi online, contohnya saja Gojek dan Grab. Disebutkan juga bahwa pada tahun 2016 pendapatan e-commerce di Indonesia berjumlah USD 6 miliar hal ini dapat kita pahami bahwa semakin majunya teknologi dan juga disertai dengan pengguna internet yang tinggi hal ini dapat kita manfaatkan agar bisnis digital ini dapat terus-menerus berkembang di Indonesia dan menjadi lebih baik lagi di setiap tahunnya.

Dalam pembahasan bisnis digital lewat video youtube milik Prof. Dr. Dedi Purwana E.S., M.Bus. bersama narasumber yang hadir dalam tema terkait, beliau yaitu Ir. IBM Jaya Martha, MM, CMPM. narasumber memaparkan penelitian dari IDC worldwide tentang 4 hal yang dapat dijadikan parameter tentang apakah revolusi digital khususnya di Indonesia sudah berkembang atau belum. Empat parameter tersebut antara lain adalah Mobile internet, Cloud technology, Internet of things dan Big data and advanced analytics. Dalam penjelasannya beliau memaparkan jika ke empat pilar parameter ini telah ada dan berkembang di Indonesia hal ini membuktikan bahwa revolusi industry sudah masuk ke Indonesia. Tentunya peningkatan jumlah pengguna marketplace ini akan semakin meningkat seiring meningkatnya jumlah pengguna internet yang semakin tinggi, apalagi pada revolusi industry 4.0 ini tentunya masyarakat yang telah melek digital juga akan terus berkembang hal ini dapat dimanfaatkan sebagai upaya mengembangkan kewirausahaan digital secara lebih luas.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik melalui sensus penduduk di tahun 2020, Indonesia memiliki jumlah penduduk sebanyak 270,20 juta jiwa. Pada angka 200 juta ini dapat dilihat bahwa jumlah Gen Z dan Generasi milenial sendiri cenderung mendominasi. Gen Z yang lahir antara tahun 1997-2012 memiliki jumlah total 27,94% dari total penduduk di Indonesia, sementara generasi milenial yang lahir antara tahun 1981-1996 memiliki jumlah total 25,87% dari total penduduk di Indonesia berdasarkan sensus terakhir di tahun 2020. Melalui data diatas dapat disimpulkan bahwa nyata nya Indonesia memiliki modal dalam pengembangan kewirausahaan digital ini dengan memiliki jumlah Generasi Milenial dan Generasi Z yang memadai. Tentunya para generasi tersebut sudah akrab dengan penggunaan teknologi komunikasi dan informasi yang berbasis internet. Pemanfaatan ini harus mampu didukung dengan faktor lainnya seperti dukungan ilmu pengetahuan seputar kewirausahaan digital dan juga fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang memadai. Selain dari jumlah penduduk, modal lain yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kewirausahaan di Indonesia adalah jumlah pengguna internet yang meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII), jumlah pengguna Internet di Indonesia meningkat menjadi 196,7 juta jiwa pada tahun 2020. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2018 lalu yang berjumlah sekitar 171,2 juta jiwa. Hal ini dapat membantu peningkatan perkembangan untuk kewirausahaan digital di Indonesia.

Dalam menjalankan kewirausahaan digital tentu saja terdapat beberapa peluang dan tantangan beberapa tantangan terkait pengembangan kewirausahaan digital antara lain: Persaingan bisnis yang begitu cepat dan berkembang pesat, perubahan minat masyarakat akan suatu kebutuhan yang sangat cepat, sumber daya manusia yang senantiasa harus dikembangkan agar dapat menyesuaikan dan mengikuti setiap perkembangan baik dari pengetahuan ataupun perkembangan teknologi dan informasi. Hal tersebut menjadi penting karena selain teknologi yang canggih dan modern, sumber daya manusia juga harus berkualitas dan mampu terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Tantangan lainnya adalah perihal kecepatan dalam hal menjalankan kewirausahaan secara digital pemilik bisnis harus senantiasa bekerja secara cepat dan praktis agar kebutuhan konsumen juga terpenuhi dengan cepat. Kewirausahaan digital pastinya membuat konsumen ingin selalu memenuhi kebutuhannya dengan cepat dan praktis, jika pemilik bisnis tidak dapat memenuhi ini nantinya para konsumen akan beralih ke pemilik yang lain. Dalam aspek kecepatan pemanfaatan teknologi yang dapat dilakukan adalah perihal data dan pembuatan serta penggunaan aplikasi. Sementara peluang untuk mengembangkan kewirausaahan digital dapat dilihat dari banyaknya jumlah Generasi Milenial dan Generasi Z yang melek digital, peluang lainnya yaitu jumlah pengguna intrenet yang meningkat setiap tahunnya. Dikatakan bahwa kita sebagai generasi muda khususnya mahasiswa dapat melangkah lebih maju untuk dapat memulai bisnis digital ini terlebih dahulu agar di masa depan bisnis digital yang kita bangun dapat jauh lebih baik dibandingkan bisnis digital yang baru di bangun pada masa itu.

Dalam menjalankan kegiatan usaha ini terdapat lima strategi bisnis yang diperlukan di era digital ini. Strategi bisnis yang pertama adalah memfokuskan kegiatan produksi pada kebutuhan pelanggan. Kedua, menghubungkan dunia bisnis offline dengan bisnis online. Ketiga, memanfaatkan data-data penting untuk pengambilan keputusan kedepannya. Keempat, cyber security hal ini menjadi sangat penting sebab di Era Digital sekarang internet menjadi hal yang mudah di akses banyak orang. Hal ini dilakukan agar data-data dan keuangan kita dalam berwirausaha secara digital dapat terjaga. Kelima, kemampuan atau kapabilitas sumber daya manusia untuk membawa suatu usaha menuju bisnis digital. Digitalisasi juga tidak hanya dapat dikembangkan pada pabrik-pabrik modern, nyatanya bisnis digital ini dapat diterapkan pada pertambangan, toko-toko ritel dan pertanian.

Pada video pembahasan mengenai wirausaha digital juga dijelaskan beberapa aspek penting yang menjadi unsur kesuksesan dalam berwirausaha hal yang pertama yang perlu diperhatikan adalah target financial, untuk mencapai target financial ini kita harus mampu mengembangkan usaha kita melalui aspek pelanggan dan aspek produktivitas aset yang kita miliki. Dari aspek pelanggan kita harus mampu mendapatkan pelanggan baru untuk berbelanja di toko kita, setelah mendapatkan pelanggan baru hal lainnya adalah bagaimana caranya agar pelanggan kita tetap loyal untuk selalu membeli produk atau jasa yang kita hadirkan, misalnya dengan memberikan harga promo, diskon atau program buy one get one. Dalam mencapai target financial sendiri tentunya bukan hanya dari segi kepuasan pelanggan maupun produktivitas asset melainkan kita juga harus mampu melakukan proses internal yang sesuai dan juga melakukan edukasi serta upgrade agar tercipta SDM yang berkualitas. Target finansial ini dijelaskan narasumber dalam video wirausaha digital menggunakan metode Balanced Scorecard, metode ini dapat digunakan baik pada wirausaha mandiri atau di dalam lingkungan perusahaan.

Dalam pembahasan dengan tema wirausaha digital dipaparkan beberapa kompetensi penting yang harus dimiliki wirausahawan. Kompetensi yang dijelaskan antara lain: Komunikasi, komunikasi menjadi dasar yang penting yang harus dimiliki seorang wirausaha dengan komunikasi kita dapat dengan mudah mendapatkan relasi, mengemukakan ide-ide kita, melakukan promosi baik ke pelanggan maupun ke investor dan lain-lain. Keterampilan komunikasi yang baik menjadi kunci kesuksesan seorang wirausaha. Kedua adalah kompetensi dalam hal Finansial, sebagai seorang wirausaha memiliki kecerdasan finansial dalam rangka memajukan usaha pribadi maupun perusahaan itu penting. Kompetensi ketiga adalah Merk atau Citra, penting bagi kita seorang wirausaha untuk membangun citra perusahaan atau usaha pribadi kita agar selalu diingat banyak orang. Citra yang baik juga akan berpengaruh pada perkembangan usaha dan bisnis kita. Sebagai contoh ketika berbicara tentang Steve Jobs pasti akan mengingat produk-produk Apple ini mengartikan bahwa di setiap usaha citra atau merk itu sangat diperlukan. Berikutnya adalah kompetensi marketing, seorang wirausahawan harus mampu mencari cara mengenai bagaimana mereka memasarkan produk-produk mereka agar dikenal luas oleh masyarakat.

Dalam hal ini kita dapat memanfaatkan kemajuan teknologi seperti pemasaran lewat media sosial, E-commerce, Search Engine atau melalui Email, apalagi di era digital ini memanfaatkan kemajuan teknologi bagi usaha kita adalah hal yang harus kita coba. Selanjutnya terdapat kompetensi Networking, networking disini membahas masalah relasi dan jaringan kerja antar wirausahawan dan dalam rangka menjalin tali silahturahmi dengan wirausahawan lainnya. Kompetensi selanjutnya adalah Automation. Lalu terdapat kompetensi Design, design ini penting agar produk kita dikenal luas oleh masyarakat. Design bukan hanya soal tampilan tapi juga memerhatikan fungsinya. Kompetensi yang kedelapan adalah Analytics, analisis ini harus dipelajari terutama analisis yang berbasis data dalam pembuatan keputusan. Dalam pengambilan keputusan hendaknya kita bukan hanya mengandalkan firasat tetapi harus disertai analisis yang jelas berdasarkan data yang ada. Kesembilan terdapat kompetensi Technical, pemahaman sederhana tentang algoritma dan cara berpikir yang terstruktur akan membantu kita memecahkan masalah yang kompleks. Terakhir kompetensi mengenai Learning, sebagai seorang wirausahawan, online learning adalah salah satu keterampilan yang penting di era digital ini. Kemajuan teknologi harus selalu dapat kita manfaatkan secara positif. Salah satu halnya yaitu dengan mengembangkan kewirausahaan secara digital. Hal ini juga didukung dengan banyaknya Generasi Milenial dan Generasi Z yang telah mampu beradaptasi dengan teknologi yang modern. Kewirausahaan digital yang berkembang secara baik dan positif juga akan membantu meningkatnya ekonomi Indonesia.

Kunjungi juga: https://duniakampus40.net

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pyunkang Yul Essence Toner Review | Is It The Best Toner?

Review Sensatia Botanicals Unscented Soapless Facial Cleanser